Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Cara Memperbaiki Lampu Elektrik

Gambar
Cara Service Lampu Hemat Energi  Persiapan Alat Service Lampu Hemat Energi : Obeng Minus : untuk mencongkel casing lampu Solder. Timah / tenol Multitester / AVO Meter Kabel secukupnya. Cara Service Lampu Hemat Energi : Buka Casing Lampu Hemat Energi dengan mencongkelnya menggunakan obeng. Lepas Neon dari rangkaiannya, kemudian test neon dengan menggunakan Multitester. Ada dua kutub pada neon, ukur masing-masing dengan menggunakan batas ukur OHM Meter x1. Kalau neon masih bagus maka masing-masing jika diukur akan menunjukkan angka sekitar 2-8 ohm. Kalau salah satu kutub / ujung  ada yang putus / tidak menunjukkan angka maka berarti neon sudah rusak / putus. Cara mengakali jika neonnya yang putus silahkan baca di bagian bawah. Kalau neonnya bagus, berarti kerusakan ada di rangkaiannya. Berikut ini beberapa komponen di rangkaian Lampu Hemat energi yang perlu di cek dan diganti kalau rusak : Mengenai cara cek komponen jika belum tahu caranya silahkan baca

Musik Campur Sari

Gambar
(Sekilas Tentang Musik) : MUSIK CAMPURSARI… Dari namanya saja, CAMPURSARI, ada kesan yang campur aduk, gabungan aneka ragam. Dalam konteks ini, campursari merupakan salah satu genre musik Jawa yang memadukan antara alat musik tradisional (dalam hal ini gamelan Jawa) dengan alat musik moderen. Diperkirakan aliran campursari sendiri sudah muncul semenjak tahun 1960an, dimulai masa kejayaan penyanyi langgam Jawa terkenal Waldjinah. Saya sendiri memang kurang banyak paham tentang asal usul campursari itu sendiri, namun saya sangat menikmati irama campursari itu meskipun kesannya pada awal merupakan musik milik kaum kebanyakan. Biasanya alat musik yang dipakai untuk campursari ini menggabungkan sebagian dari gamelan Jawa dan sebagian alat musik moderen. Biasanya perangkat gamelan yang dipakai antara lain : 1.Slenthem 2.Peking 3.Kendhang 4.Gong 5.Bonang (tidak semua bagian) 6.Suling Itupunng bisa ditambah dan dikurangi sesuai dengan kebutuhannya. Sedangkan alat mu

Hukum Kirchoff

Gambar
Hukum Kirchoff Arus listrik yang melalui suatu penghantar dapat kita pandang sebagai aliran air sungai. Jika sungai tidak bercabang, jumlah air di setiap tempat pada sungai tersebut sama. Demikian halnya dengan arus listrik. Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Pernyataan itu sering dikenal sebagai hukum I Kirchhoff karena dikemukakan pertama kali oleh Kirchhoff. Maka diperoleh persamaan : I 1 + I 2 = I 3 + I 4 + I 5 I masuk = I keluar

Doa Melewati Tempat yang Angker

Doa Masuk Tempat Angker atau Tempat Asing Assalamu'laikum Warahmatullahi wabarakatuh, Jika Anda singgah di suatu tempat asing yang belum pernah Anda jejakkan sebelumnya, hendaknya Anda membaca doa berikut ini. Bila kamu merasa linglung dalam suatu perjalanan, seakan kehilangan arah sehingga kamu berputar-putar di suatu tempat yang tak jelas ujungnya, maka bacalah doa berikut ini. Kalau engkau sampai di suatu tempat yang angker sehingga membuat jantungmu berdebar, bulu kudukmu merinding dan badanmu keringat dingin, bacalah doa berikut ini. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “Siapa yang singgah di suatu tempat lalu berdoa,  “أعوذ بكلمات لله التامات من شر ماخلق” Audhu bikalimatillahi tammati min sharri ma khalaq Artinya : Aku berlindung dengan kalam Allah yang amat sempurna dari kejahatan segala makhluk yang Dia ciptakan, Niscaya tak ada sesuatu pun yang akan membahayakan dirinya sampai ia beranjak dari tempatnya itu. ” (HR. Muslim no. 2708)

Sejarah Candi Mendut

Gambar
Candi Mendut Candi Mendut merupakan candi kedua terbesar di daerah Kudu setelah Barabudur. Candi ini terletak di desa Mendut, Mungkid, Magelang, berjarak sekitar 38 km ke arah barat laut kota Yogyakarta dan 3 km dari Candi Barabudur. Candi mendut bersifat Budhistis dan terkait erat dengan Candi Borobudur serta Candi Pawon. Bahkan ketiga candi tersebut merupakan suatu kesatuan dan berada dalam satu garis lurus. Candi Mendut juga tidak diketahui secara pasti tahun pembangunannya dan raja yang berkuasa saat itu. Namun J.G. de Casparis dalam disertasinya menghubungkan Candi Mendut dengan raja Indra, salah seorang raja keturunan Sailendra. Sebuah prasasti yang ditemukan di desa karangtengah berangka tahun 824 M yang dikeluarkan raja Sailendra lainnya yaitu Samarattungga, menyebutkan bahwa raja Indra ayah Samarattungga telah membangun sebuah bangunan suci bernama Venuvana (hutan bambu). Jika pendapat Casparis ini benar, maka Candi Mendut didirikan sekitar tahun 8000 M juga